Jumat, 08 April 2011

"Sandal di Lepas" Mana Tulisannya?

Berawal sore hari 3 hari yang lalu, waktu aku dan si ndut (panggilan teman kerjaku) ke sebuah swalayan untuk mencari sebuah barang. Berhubung yang kita cari nggak ada di swalayan tersebut, kita coba cari ke swalayan yang lain. Kurang lebih 500 meter jarak yang musti kita tempuh lagi untuk sampai ke swalayan yang kedua. Hasilnya, tetap nihil. Kita nggak mendapatkan barang yang kita cari.

Untuk menebus kekecewaan karna nggak juga mendapatkan barang yang kita cari, akhirnya aku minta si ndut beli gorengan di pojokan swalayan tersebut. Tahu goreng, salah satu makanan favoritku. Bungkus mang..., begitu kataku pada abang penjual gorengan. lalu kita cabut balik ke tempat kerjaan. Si ndut asik ngemil gorengan sepanjang jalan, sedangkan aku musti tetap fokus mengemudi motor dengan sesekali ngelirik si ndut dari spion. Bukan khawatir dia ngantuk, tapi lebih khawatir kalau tahu goreng kesukaanku di habisin. hahahhaha... (piis ndut)

Di tengah perjalanan pulang aku inget kalau aku harus transfer uang ke seseorang. Berhubung aku lihat ada atm, langsung aku goyangkan stang motor ke kiri belok ke arah atm tersebut. Akupun buru-buru turun dari motor dan langsung masuk ke atm, sedangkan si ndut tetap nangkring di motor sambil nenteng gorengan. Di pintu atm ada kertas yang nempel yang bertuliskan : "Harap Dilepas: Bla Bla Bla......" cuma sekilas aku membacanya. Akupun lepas sendal dan berada di dalam atm tanpa sendal. Ternyata di dalam atm dingin banget, mungkin karna temperatur AC-nya sangat tinggi yang sempat kulihat AC diatasku. Menginjakkan kaki dilantai serasa kakiku menginjak es, gak betah Dab!! Berulangkali aku harus jinjitin kaki karna gak tahan dengan dinginnya lantai. Transfer kali ini cukup lama karena nomor rekening yang mau aku transfer ada di inbox, aku belom sempet move ke draft. Dan sialnya, nomor rekening tersebut adalah sms 4 hari yang lalu. Semakin lama kakiku kedinginan soalnya aku harus scrolldown inbox satu persatu. Udah ketemu nomor rekeningnya, buru-buru aku transfer, beres, langsung keluar. Pas aku keluar dan memakai sendal sambil jalan menuju motor, aku disambut dengan ketawa si ndut. Tak lama si ndut berkata: "mas ngapain sandalnya dilepas?", dengan gaya belaga sok patuh dengan peraturan, akupun jawab omongan si ndut: "noh liat ada tulisannya oon". Si ndut nyletuk lagi, "mana ada tulisan lepas sendal". Spontan aku balikkan badan ke arah atm dan membaca lagi tulisan yang nempel di kaca samping pintu. Ternyata tulisannya "HARAP DILEPAS: HELM, KACAMATA, MASKER. Mendadak tampang malu, tampang bego dengan muka terlihat merah-merah kecakepan (eits...,,gak boleh komplain :p) menghiasi raut wajahku. Cepat-cepat deh aku hidupin motor dan balik ke tempat kerjaan. Sepanjang jalan akupun ketawa-ketawa sendiri mengingat tingkah konyolku tadi, dalam hatipun aku berkata: "parah, kayak ngambil duit di masjid aja musti lepas sendal sgala". Sedangkan si ndut nggak ada henti-hentinya tertawa seolah seperti habis nonton film warkop 10 judul nonstop.

Kejadian yang cukup aneh bin konyol yang pernah aku alami. Cukup memalukan buatku sekaligus lucu (mungkin) buat kalian (yang baca cerita ini). Memang kalau hati dan pikiran kita sedang tidak dalam keadaan nyaman, hal-hal kecilpun kita jadi nggak konsen memperhatikan. Bagaimanapun  suasana hati dan pikiran sedikit banyak berpengaruh pada konsentrasi kita. So, sebisa dan sesering mungkin tempatkan hati dan pikiran kita dalam posisi yang nyaman. Jangan terlalu banyak dan menampung atau sering memikirkan beban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Caci Makimu...