Sabtu, 09 April 2011

Just For My Mom

Terkadang mata berkaca bila mengingatmu
Begitu mahalnya bayangmu
Hingga harus ku teteskan air diantara kedipku
Takkan pernah hilang namamu
Meski tak ingat lagi akan raut wajahmu
Takkan pernah sirna pengorbananmu
Walau tak lagi bisa bersujud di kakimu
Kan ku ganti air susumu
Dengan do'aku
Untukmu
Ibu


by: de
02 juni 2009, 22.46

Pangeran Kecil dan Kerajaannya


Kulihat sang pangeran kecil riang, tetap bermain dan tertawa meski ada perang dalam kerajaannya. Perang jiwa serta rasa antara sang ratu dan raja. Saat sang raja jadi penghianat cinta, saat sang raja ingkari sumpah setianya dan saat sang raja menyayat hati sang ratu dengan tingkahnya. Sang ratu yang dulu ibarat langit yang berhias awan putih dikala siang dan berhias bintang dikala malam, kini sang ratu berubah menjadi awan mendung yang menyimpan banyak air mata kesedihan dan akan menjatuhkan airnya jika merasa berat dan letih membendungnya. Sang ratu terjatuh dari ranting cintanya diantara kekokohan sang raja yang berakar dusta dan beranting keegoisan. Sang pangeran kecil tetap dengan riangnya meski sang ratu rapuh dengan keadaannya.
Tuhan...,,
Tetap berikan keceriaan pada sang pangeran kecil. Jangan Kau bisikan ke telinga sang pangeran tentang pertempuran hati sang ratu dan raja. Sadarkan sang raja, berikan padanya akar berserabut cinta dan ranting berdaun kasih. Bangunkan sang ratu dari jatuhnya dan kembalikan ke ranting cintanya.
Tuhan...,,
Satukan kembali kasih mereka hingga tercipta lagi kerajaan kecil yang bahagia dan sederhana seperti awalnya.
 
by: de
29 september 2009

Untuk "si aku" Private Number


Untuk "si aku" yang hari ini lagi ultah (31.08.2010) 
Selamat ulang tahun sobat...

Sekuku tentang "si aku"...

"si aku" sesuatu yang akrab ditelinga akrab dijari namun tak akrab dimata.
"si aku" yang kukenal hanya lewat suara dan gambar, masih jadi sosok teman misterius bagiku.
"si aku" telah jadi sahabat berbagiku, peneman sibukku dan sempat berperan menjadi dokter antagonis buatku. Cerita dan tawanya lewat suara juga kata seolah jadi circus ditelinga dan mataku untuk sepekan ini.

"si aku" adalah si private number, si riang dalam lukisan dan terakhir aku ingin menyebutnya sahabat yang tak nampak. Mungkin emang belum seribu menit aku mengenalnya namun cukup semenit tuk temukan akrabnya. Dari semenit itulah kutempatkan dia diruangku, dimana diruang itu banyak teman yang nyata juga teman yang tak kasat mata. Seterusnya... selama "si aku" bisa tetap ramah sama ruang yang disinggahi dan tidak mengotori ruang itu dengan sikap dan egonya. Selamat datang "si aku", selamat datang diruangku..., RUANG SAHABAT...!! Ruang sederhana untuk berbagi, bercanda dan bercerita.

Semakin aku mengerti apalah arti sebuah raga untuk berteman. Saat raga belum mampu menjanjikan kehadiran, saat raga tak selalu bisa mendatangkan hiburan dan saat raga tak bisa untuk jadi penenang. Persahabatan tak hanya butuh sentuhan saat kita sedih, tak hanya butuh jabatan tangan ketika bertemu, tak cuma butuh usapan saat kita menangis dan tak sekedar butuh tatapan saat kita butuh seseorang untuk meyakinkan.

Selamat ulang tahun "si aku", semoga kamu selalu bahagia, enteng jodoh, enteng karir, lancar rejeki serta lancar BAB :p . Kini angka usiamu telah bertambah meski waktumu nyaris berkurang. Tetaplah bersyukur karna setidaknya kamu masih punya waktu buat ke bogor, nangkring di kramatjati, buat nulis, buat hobimu, buat mewujudkan "cita-citamu" dan masih punya waktu untuk menjadi "si aku".

Maaf sebagai teman aku terlalu angkuh karna tak menjabat tanganmu saat mengucapkan selamat ulang tahun kali ini. Maaf sebagai teman aku terlalu pelit karna tak memberimu sebuah bingkisan berpita dihari bahagiamu. Maaf sebagai teman aku tak cukup romantis karna tak bisa menghadirkan sepercik cahaya lilin diatas kue manis. Sebagai teman aku cuma punya sesuatu yang sederhana yaitu doa yang terbaik dan terindah untukmu.

Sekali lagi selamat ulang tahun teman... :)

by: de
dedicated to "si aku" [N.G]
31 agustus 2010

Asa Untuk Kawan












Raga kita tak selalu dekat
Namun canta, tawa dan duka selalu terikat
Kedekatan bukan sekedar jumpa dan duduk bersama
Melainkan karna seringnya sapa yang terucap dan terdengar ditelinga

Asaku untukmu...
Tetap ceria dan semangat meraih bahagia
Meski tak banyak waktu bertemu
Silaturahmi tetap terjaga hingga kita lanjut usia

by: de
dua agustus dua ribu sembilan
di teras kantor

Merasa Gagal

Dibawah terik matahari kumerasa gagal
Merubah apa yang selama ini ku sanjung
Kuberi senyum walau terkadang nakal
Akupun terdiam dengan raut mendung

Inginku menyerah
Namun ku tak ingin terlihat lemah
Haruskah ku pasrah
Bagiku teramat tak mudah

aaaaaaaaahhhh......

by: de
selasa siang, 07.07.09

Tanyaku Pada-Mu

kondisi saat gempa

KAU suramkam bumi minang
KAU tukarkan riang dengan tangisan
Ada apa dengan Gerangan, pencipta alam
Masihkan Kau maha penyayang?
Inikah teguran
Untuk kami yang tak memberiMu perhatian
Masihkan Kau maha pemurah?
Berikan kami jawaban diantara hikmah

by: de
dini hari, trotoar jalan sunan ampel
8 oktober 2009