Sabtu, 26 November 2011

#eaaa :)

Kalau dihitung detik mungkin kebanyakan kali ya, males juga kalau musti mencet-mencet kalkulator dulu. Di hitung dalam itungan jam mungkin lebih simple, Right?. Ini tentang cerita dimana aku mendapatkan sesuatu dari waktu yang aku lewati. Sesuatu yang sederhana. Satu jam lebih aku chat di WhatsApp dengan dia yang kesebut adek. Yaah aku memang biasa memanggil temanku yang satu ini dengan sebutan adek, begitupun dia memanggilku, abang. Bukan karna aku anak terakhir atau sedang pengen ngrasain punya adek, tapi mungkin cuma karna faktor usiaku yang beberapa tahun di atas dia. Peribahasa ini mungkin bisa menggambarkan, "aku sudah makan pizza, dia baru makan bubur" atau "aku sudah pandai berlari, dia masih sempoyongan berdiri" hehe...

Dalam setiap komunikasi kita selalu memakai peran, aku berperan sebagai abang dan dia berperan sebagai adek. Kita seperti saudara, kakak dan adik. meskipun itu hanya sebuah peran dalam komunikasi. Siang tadi kita chat dan aku ngrasa komukasi ini tak terlihat seperti biasanya. Mungkin karna biasanya kita komunikasi seperlunya, dan itupun gak harus langsung dapat balasan karena kita sama-sama punya kesibukan. Chat siang tadi berjalan cukup awet layaknya gerimis yang berhenti dengan perlahan. Nggak banyak juga yang kita obrolin, dan nyaris nggak ada yang serius. Hampir semua obrolan  nggak ada yang jelas. Cuma bercanda, mengejek, ngakak bahkan kata-kata yang banyak keluar adalah "#eaaa". Yang terlihat disini kita hanya saling bisa menghibur, aku bisa tertawa begitupun dia (mungkin). Jadi Setidaknya waktu yang lebih dari satu jam bukan terbuang sia-sia. Minimal ada yang aku dapatin, walaupun cuma sesuatu yang sederhana yaitu senyum dan tawa. Sebenarnya nggak hanya dalam komunikasi kita harus mendapatkan sesuatu dari waktu yang kita lewati. Banyak hal-hal kecil kita dapatkan dari waktu yang kita lewati, tapi terkadang kita sendiri yang tak sadar akan hal kecil kita dapatkan. Dalam setiap proses kita melewati waktu, minimal harus ada yang kita dapat menski itu hal kecil sekalipun. Contoh simple, ketika aku berada di tempat yang baru dimana aku masih buta jalan, tak tahu arah dan jalur, aku akan tetap keluar tanpa harus menunggu untuk tahu dulu arah dan jalan disekitarku. Ya, aku akan pergi entah kemana dan meskipun tanpa rencana. Walaupun waktu yang aku tempuh untuk pulang itu sampai 2 atau 3x lipat dari jarak yang aku tempuh saat aku pergi, setidaknya dari sekian waktu yang aku lewati, minimal aku mendapatkan sesuatu walau cuma nama jalan mungkin atau jalur untuk menuju pulang. Sama seperti halnya apa yang aku dapat dari obrolanku dengan si adek siang tadi.
Thanks to "si kuning" yang udah buat aku tertawa hari ini. #eaaa... :)