Jumat, 02 Desember 2011

Ketika

Ketika semua telah berakhir,
Ketika sebuah perjalanan panjang hanya akan menjadi memory belaka,
Ketika dia harus berhenti menjadi peran utama untuk orang yang disayanginya,
Ketika "ego bijaknya" menyarankannya untuk memberi sebuah kebahagiaan,
Ketika "ego bijaknya" mengajarkannya untuk tak suka memaksa,
Hebatnya dia, dia takkan pernah menyesal karna baginya semua itu mendewasakan.
Tapi benar diakuinya bahwa DIA RUGI WAKTU.



"dia yang mengalah"
oktober bulan lalu

Sabtu, 26 November 2011

#eaaa :)

Kalau dihitung detik mungkin kebanyakan kali ya, males juga kalau musti mencet-mencet kalkulator dulu. Di hitung dalam itungan jam mungkin lebih simple, Right?. Ini tentang cerita dimana aku mendapatkan sesuatu dari waktu yang aku lewati. Sesuatu yang sederhana. Satu jam lebih aku chat di WhatsApp dengan dia yang kesebut adek. Yaah aku memang biasa memanggil temanku yang satu ini dengan sebutan adek, begitupun dia memanggilku, abang. Bukan karna aku anak terakhir atau sedang pengen ngrasain punya adek, tapi mungkin cuma karna faktor usiaku yang beberapa tahun di atas dia. Peribahasa ini mungkin bisa menggambarkan, "aku sudah makan pizza, dia baru makan bubur" atau "aku sudah pandai berlari, dia masih sempoyongan berdiri" hehe...

Dalam setiap komunikasi kita selalu memakai peran, aku berperan sebagai abang dan dia berperan sebagai adek. Kita seperti saudara, kakak dan adik. meskipun itu hanya sebuah peran dalam komunikasi. Siang tadi kita chat dan aku ngrasa komukasi ini tak terlihat seperti biasanya. Mungkin karna biasanya kita komunikasi seperlunya, dan itupun gak harus langsung dapat balasan karena kita sama-sama punya kesibukan. Chat siang tadi berjalan cukup awet layaknya gerimis yang berhenti dengan perlahan. Nggak banyak juga yang kita obrolin, dan nyaris nggak ada yang serius. Hampir semua obrolan  nggak ada yang jelas. Cuma bercanda, mengejek, ngakak bahkan kata-kata yang banyak keluar adalah "#eaaa". Yang terlihat disini kita hanya saling bisa menghibur, aku bisa tertawa begitupun dia (mungkin). Jadi Setidaknya waktu yang lebih dari satu jam bukan terbuang sia-sia. Minimal ada yang aku dapatin, walaupun cuma sesuatu yang sederhana yaitu senyum dan tawa. Sebenarnya nggak hanya dalam komunikasi kita harus mendapatkan sesuatu dari waktu yang kita lewati. Banyak hal-hal kecil kita dapatkan dari waktu yang kita lewati, tapi terkadang kita sendiri yang tak sadar akan hal kecil kita dapatkan. Dalam setiap proses kita melewati waktu, minimal harus ada yang kita dapat menski itu hal kecil sekalipun. Contoh simple, ketika aku berada di tempat yang baru dimana aku masih buta jalan, tak tahu arah dan jalur, aku akan tetap keluar tanpa harus menunggu untuk tahu dulu arah dan jalan disekitarku. Ya, aku akan pergi entah kemana dan meskipun tanpa rencana. Walaupun waktu yang aku tempuh untuk pulang itu sampai 2 atau 3x lipat dari jarak yang aku tempuh saat aku pergi, setidaknya dari sekian waktu yang aku lewati, minimal aku mendapatkan sesuatu walau cuma nama jalan mungkin atau jalur untuk menuju pulang. Sama seperti halnya apa yang aku dapat dari obrolanku dengan si adek siang tadi.
Thanks to "si kuning" yang udah buat aku tertawa hari ini. #eaaa... :)

Jumat, 25 November 2011

Karimunjawa, Central Java Indonesia








Pantai Klayar, Pacitan Jawa Timur



 







Sunset di Bumi Kartini


Pantai Bandengan, pantai yang termasuk pantai utara pulau jawa ini sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi saya. Ini adalah perjalanan wisata saya saat lebaran beberapa bulan yang lalu waktu saya mudik ke kampung halaman. Hampir setiap lebaran pantai-pantai di Jepara menjadi tujuan wisata saya untuk refreshing atau sekedar hunting foto. Kebetulan kampung halaman saya tidak jauh dari jepara. Saya di Pati dan hanya butuh waktu satu sampai satu setengah jam untuk sampai di Jepara dengan menggunakan kendaraan roda dua. Rute dari kota saya ke Jepara cukup menyenangkan bagi saya karena rute Pati-jepara melewati hutan karet yang sangat luas dan sangat bagus untuk foto-foto apalagi saat musim gugur.

Saya berangkat ke pantai Bandengan siang hari, memang saya sengaja berangkat siang agar saya mendapatkan apa yang instimewa dari pantai Bandengan. Sekitar jam 12 siang saya sampai di pantai Bandengan, lalu saya membeli tiket masuk seharga Rp.8000. Cuaca waktu itu panas sekali, tapi walaupun cuaca panas saya bisa berteduh dibawah pohon-pohon besar yang ada dipinggir pantai. Jadi saya tetap measakan udara segar disekitar pantai. Pantai bandengan memang terlihat biasa baik air maupun pasirnya. Tapi ada satu hal yang membedakan pantai bandengan dengan pantai-pantai yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Menurut saya pantai bandengan adalah pantai keluarga. Terlihat dari ramai dan banyaknya pengunjung yang mayoritas adalah segerombolan keluarga. Yah, dari segi tempat pantai memang cukup nyaman untuk wisata keluarga karena pantai bandengan memiliki tempat yang cukup luas untuk bersantai dan lahan parkir pun juga cukup luas. Ditambah banyaknya pohon-pohon rindang dipinggiran pantai yang bisa jadi tempat untuk duduk-duduk, makan, ngobrol tanpa harus panas-panasan. Cukup lama saya berdiam dipinggir pantai menikmati pantai dan udaranya serta sesekali tertawa melihat hal-hal lucu yang kadang muncul dari pengunjung pantai yang mandi dan bermain di pantai. Bagi anda yang memiliki budget lebih, anda juga bisa bersantai di resort-resort dan penginapan yang ada persis di pinggir pantai.
 

Pantai bandengan memang selalu ramai, disamping menjadi obyek wisata keluarga, pantai bandengan juga memiliki banyak permainan seperti balon air yang cukup menguji andrenaline pengunjung. Selain itu pengunjung pantai bandengan juga bisa berwisata laut dengan menggunakan perahu wisata, tujuan wisata laut adalah ke Pulau Panjang, yaitu sebuah pulau kecil dengan pantai berpasir putih. Tiket PP menuju pulau panjang bisa dibeli seharga 15.000 / orang. Yang istimewa dari pantai bandengan ini adalan sunsetnya, pantai bandengan memang salah satu pantai yang memiliki moment sunset yang bagus saat cuaca cerah. Rata-rata pengunjung pantai bandengan menikmati pantainya sampai petang karna banyak sekali orang yang menunggu moment sunset di dermaga perahu. Baik mereka yang sekedar duduk atau mereka yang sengaja ingin hunting foto sunset. 2 jam sebelum sunset terlihat saya sudah stay di dermaga, duduk sambil hunting foto. saya memang sengaja stay duluan di dermaga karena saya khawatir tidak kebagian tempat karena kapasitas dermaga yang tidak terlalu besar sedangkan pengunjung waktu itu banyak sekali. Alhasil waktu saya tidak berakhir sia-sia karna saya dapat moment sunset seperti yang saya harapkan. sunsetnya benar-benar bagus, dan jujur baru seali itu saya melihat matahari separuh terlihat separuh tenggelam. Saat matahari benar-benar akan tenggelam, banyak orang yang berteriak "aaaah aaaah aaaah...selesai deh!!" begitulah ekspresi spontanitas dari beberapa pengunjung karna sunset terasa cepet banget lewatnya. Setelah sunset benar-benar tenggelam saya pun bergegas pulang. sunset pantai bandengan menjadi ending dari wisata saya waktu itu. senang dan puaaaaass...!!!


Sekian dulu sharing saya mengenai pantai bandengan. semoga bisa menjadi referensi untuk anda yang punya rencana untuk berwisata. seperti biasa saya akan berbagi tips buat anda yang tertarik atau punya rencana untuk mengunjungi pantai bandengan.

Saran dan Tips :
1. Pilih waktu siang hari untuk sampai disana, karena kalau anda ke pantai pagi hari lalu siang pulang, sangat sayang kalau anda melewatkan moment sunset dari pantai bandengan. Jika anda tertarik menunggu sunset anda pun tidak akan terlalu lama dan bosan.
2. Jika anda akan berkunjung ramai-ramai dan menggunakan mobil, bawalah bekal dari rumah. makanan, minuan, camilan dan tikar, karena itu akan menghemat pengeluaran anda di lokasi wisata.
3. jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan moment liburan anda, karna kenangan itu abadi.
Demikian saran dan tips dari saya, semoga bermanfaat buat anda. Cintai wisata dalam negeri dan tetap jaga kebersihan dimanapun anda berwisata. /de

Karimunjawa, Surga Bagi Mata dan Jiwa


KARIMUNJAWA adalah sebuah pulau kecil yang terletak disebelah utara pulau jawa. Ini adalah wisata pertama saya ke pulau tersebut. Sebelumnya saya hanya mendengar dan melihat dari internet tentang keindahan-keindahan yang ada di Pulau Karimunjawa. Beberapa bulan yang lalu saya diajak kawan saya berkunjung kesana. Lumayan wisata gratis karna biaya paket wisata dibayarin oleh kawan saya sekalian dokumentasi kegiatannya selama disana. Waktu itu kita berangkat dari Magelang siang hari dengan mengendarai mobil. Berhubung kita masih minim info mengenai penitipan mobil di dermaga maka saya dan kawan saya memutuskan untuk menitipkan mobil di rumah seorang kawannya di Demak. Pagi buta, saya dan kawan saya berangkat ke Jepara dengan naik bus umum. Karena bus full saya dan kawan saya pun berdiri dari Demak sampai masuk kota Jepara baru kita dapat tempat duduk. Jam 07.00 wib saya dan rekan saya tiba di terminal bus Jepara kemudian kami sarapan dan langsung menuju dermaga dengan naik becak. Suasana yang jarang saya dapatkan bisa naik becak. Hanya 15 menit sampailah saya di dermaga Jepara. Dari sinilah saya memulai perjalanan ke Karimunjawa.

Berhubung waktu itu saya dan rekan saya ikut paket wisata, jadi tiket penyeberangan kapal feri rute Jepara-Karimunjawa sudah disediakan pihak jasa paket wisata. Bagi anda yang ingin berkunjung tanpa paket wisata, tiket penyeberangan bisa diperoleh dengan harga 28.500/orang. Kapal berangkat pukul 10.00 wib, setelah mendengar sirine kapal (tanda kapal akan berangkat) saya dan kawan saya bergegas naik ke kapal untuk mencari tempat duduk. Beberapa menit setelah saya masuk ke kapal, kapalpun berangkat. Sayang sekali transportasi menuju Karimunjawa hanya ada satu kapal feri, padahal peminat wisatawan untuk berkunjung ke Karimunjawa cukup banyak. Hal semacam inilah yang perlu di analisa pemerintah setempat maupun pemerintah pusat untuk menambah armada penyeberangan demi meningkatkan wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu juga untuk mengembangkan pariwisata Karimunjawa.

Waktu tempuh penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa adalah selama 6 jam. Tapi walaupun waktu perjalanan yang begitu lama, saya tidak merasa bosan karna didalam kapal kita bisa sambil nonton film atau musik yang sengaja diputar oleh pihak kapal sebagai sarana hiburan bagi para penumpang. Untuk menghilangkan rasa bosan karena duduk terlalu lama, saya sesekali naik ke bagian atas kapal untuk sekedar menikmati angin segar dan hamparan laut. Sekitar pukul 16.00 wib saya tiba di dermaga Karimunjawa, sesampai disana saya dan kawan saya di jemput oleh seorang bapak-bapak dari pihak paket wisata, namanya pak Mulyono. Ternyata pak Mulyono adalah pemilik home stay yang akan kami tempati. Saya dan rekan saya pun diajak ke home stay-nya. Hanya beberapa menit dari dermaga untuk sampai di home stay pak Mulyono. Berhubung pak Mulyono tahu kami cukup "ngos-ngosan" , istri pak Mulyono pun sudah menyediakan es kelapa muda untuk melepas dahaga kami. Saya pun istirahat sejenak sambil berbincang-bincang dengan pak Mulyono. Kami pun ngobrol ngalor ngidul, ngetan ngulon, munggah midun (halah...). Dalam obrolan ringan saya dan pak Mulyono, tentunya saya yang lebih banyak "ngoceh" mencari tahu info dan bertanya-tanya tentang Karimunjawa. Setelah ngobrol saya dan rekan saya disuruh makan karna masakan untuk kami sudah matang dan sudah disiapkan oleh istri pak Mulyono, sea food cumi dan ikan laut adalah menu lauknya. Setelah makan saya dan rekan saya buru-buru mandi karna hari sudah sore dan saya ingin sekali menikmati sunset Karimunjawa dari dermaga perahu nelayan. Saya pun menikmati sunset di hari pertama. Mantaaaaap...!!!



Hari kedua, saya dan kawan saya bangun pagi-pagi sekali karna kami ingin menyaksikan sunrise di pinggir pantai sambil menikmati kopi dan siap mengambil foto sunrise dengan kamera yang saya bawa., tapi sayang saya gagal mendapatkan moment sunrise dikarenakan cuaca mendung. Begitu pula dihari ketiga, saya gagal lagi mendapatkan moment sunrise karena saya dan rekan saya bangun kesiangan. Saya sangat menyesali situasi waktu itu. Di hari terakhir saya juga gagal dapat moment sunrise karena cuaca sama seperti dihari kedua. Jadi selama 3 hari saya sama sekali tidak mendapatkan moment sunrise Karimunjawa. Sedih, nyesel, pasti. Pukul 09.00 pagi kami (saya, kawan saya) diajak pak Mulyono untuk wisata laut di pulau-pulau sekitar Karimunjawa. Dengan naik perahu wisata milik pak Mulyono kami pun menikmati perjalanan laut selama kurang lebih satu jam. Sesampai di pulau tujuan, saya dan kawan langsung snorkling bersama pak Mulyono. Pak Mulyono ikut snorkling karena pak Mulyono yang mengambil foto-foto kami selama didalam laut. Perlengkapan snorking sudah dibawakan pak Mulyono tidak perlu sewa lagi karna itu sudah termasuk dalam paket wisata. Hampir 2 jam saya snorklingan menikmati dalamnya laut dan seisinya, karang maupun ikan-ikan. Setelah snorkling kami diajak istirahat di pulau. Kami ngopi dan duduk-santai santai di pinggir pantai sambil bercengkrama. Nah, saat istirahat inilah saya merasa benar-benar rileks dan menikmati keindahan alam. Keindahan pantai dan kesejukan udara di pulau yang kami singgahi. Di pulau kami tak hanya duduk diam, kami bakar ikan di pinggir pantai. Ikan sudah persiapkan dari rumah pak Mulyono lengkap dengan nasi dan bumbunya. Jadi saat istirahat kita mencari kayu dan membakar ikannya. Saat saya dan rekan saya sibuk bakar ikan, pak Mulyono mengambil kelapa muda untuk minum, langsung dari pohon kelapa dipinggir pantai. Setelah makan dan ngobrol-ngobrol kami pun melanjutkan wisata laut ke pulau yang lainnya. Pulau yang tidak jauh dari pulau yang baru saja kami singgahi. Hampir 5 jam lebih saya, rekan saya dan pak Mulyono menikamti wisata laut, mulai dari snorkling, ngopi, bakar ikan sampai berjemur ala bule dari afrika (karena kami hitam) -__-". Berhubung hari sudah sore kami pulang kembali ke home stay. Seperti yang sudah direncakan dari pagi, kami harus sampai dermaga sebelum sunset. Alhasil sampai dermaga saya istirahat sejenak sambil menunggu moment sunset tiba. Cuaca kali ini sangat mendukung, alhasil trip di hari kedua kami ditutup dengan sunset.

Di hari ketiga, yang kami lakukan hampir sama di hari kedua, cuma yang membedakan hanyalah lokasinya. Di hari keempat (terakhir) saya merasakan dan menikmati sesuatu yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Dihari terakhir wisata ini, saya dan rekan saya diajak pak Mulyono ke sebuah pulau yang sangat beda dari pulau-pulau sebelumnya. Kali ini pulaunya bisa dibilang pulau paling istimewa yang ada di sekitar Karimunjawa. Mulai dari kebersihan pantainya, putih pasirnya dan kejernihan airnya sangat-sangat istimewa. Selain keindahan dan keeksotisan itu, saya pun di ajak pak Mulyono ke tempat penangkaran kura-kura dan hiu. Disini pak Mulyono merekomendaikan saya untuk nyebur ke kolam hiu dan pak Mulyono mengambil fotonya. Meskipun awalnya takut dan merinding, "secara hiu gitu lhooooh...." (mungkin bahasa sinetronnya seperti itu). Alhasil untuk pertama kali saya berenang bersama ikan-ikan hiu dan untuk pertama kali juga saya memegang bintang laut. Untuk mengakhiri wisata laut saya dan kawan saya diajak pak Mulyono melihat binatang-binatang yang dilindungi seperti elang, menjangan dll. Seperti biasa saat sore tiba kami bergegas kembali dermaga untuk duduk santai sambil menunggu sunset.



Oiya maaf saya tidak banyak bercerita tentang detail keindahan-keindahan yang ada Karimunjawa dan sekitarnya. Mungkin dikarenakan saking banyaknya tempat-tempat yang indah dan eksotis jadi bakal banyak dan panjang kalau saya ceritakan detailnya. Cukup beberapa detail saja biar anda-anda penasaran dan berkunjung kesana. Hehehe.... Mungkin teman-teman bisa lihat dari fotonya. Setidaknya seperti yang tampak di foto itulah keadaan pulau, pantai, air, pasir, langit beserta awannya. Yang pasti Karimunjawa bisa memberikan jaminan kepuasan akan keindahan dan keeksotisan alamnya. Dari sekian banyak keindahan dan keeksotisan alam Karimunjawa, ada satu hal yang membuat saya cukup kaget dan nyaris tak percaya. Dari yang saya dengar dari penduduk sekitar dan dari Tour Guide saya (Pak Mulyono), ternyata dari sekian pulau yang saya kunjungi sudah menjadi milik pribadi orang. Baik orang lokal maupun orang luar negeri. Ironis memang, pulau-pulau disekitar Karimunjawa adalah alam yang seharusnya masih milik negara yang sangat prospek untuk dikelola dan dikembangkan oleh pemerintah serta menghasilkan pemasukan untuk negara. Huuuuufftt... (menghela nafas)
Mungkin sampai disini dulu cerita trip saya ke Karimunjawa dan pulau-pulau disekitarnya. Sedikit saran dan tips buat anda :
  1. Jika anda ingin berkunjung ke Karimunjawa saya sarankan untuk ikut paket wisata dari penduduk setempat. Budget yang kita keluarkan hampir sama iritnya kok dengan biaya ketika kita backpacker. Dan keuntungan dari paket wisata kita jadi lebih PASTI. Pasti dapat makan, pasti dapat tempat tidur, pasti dapat perahu untuk wisata laut dan bisa bakar ikan dan nikmatin es degan pastinya. hehehe...
  2. Jangan lupa bawa laptop dan modem (kalau punya) karna ternyata di Karimunjawa koneksi internetnya bagus, jadi anda bisa langsung upload foto-foto anda disela-sela istirahat anda.
  3. Tidurlah awal dan bangunlah pagi-pagi, jangan sampai terlewatkan moment yang belum tentu anda dapatkan di hari-hari sebelumnya atau sesudahnya yaitu SUNRISE.
  4.  Jika anda dari rumah menggunakan kendaraan sendiri (motor / mobil) titipkan saja kendaraan anda di dermaga Jepara.
  5. Usahakan datang lebih awal dari jam keberangkatan kapal, karena ketika anda terlambat dan ketinggalan kapal, anda harus rela menunggu kapal dihari berikutnya. Sayang sekali kan?
  6.  Jika punya rencana berkunjung ke karimunjawa, usahakan saat musim panas, karena anda akan sangat mudah mendapatkan moment-moment sunrise dan sunset. Selain itu perjalanan wisata laut anda juga akan lebih menyenangkan.
Tetaplah jaga kebersihan dimanapun anda berada. Tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak ekosistem hewan maupun tumbuhan disekitar anda. Karna itu cara anda menghargai keindahan alam kita dan membuat alam yang ada di negara kita tetap natural, indah dan eksotis.
Pesan terakhir dari saya, "Alam Kita Cukup Indah, Sayang Kalau Mata Kita Belum Terbuka Untuk Melihat dan Menikmatinya"

Selasa, 18 Oktober 2011

Pantai Klayar, Bersihnya Menggoda


Sedikit mau sharing tentang perjalanan wisata saya beberapa bulan yang lalu. Pantai Klayar adalah wisata yang saya kunjungi waktu itu. Sebenarnya bukan tujuan awal karna tujuan awal perjalanan saya dan rekan-rekan saya adalah ke pantai Pacitan yang hanya berjarak kurang lebih beberapa kilometer dari kota Pacitan. Berhubung pantai yang dituju menurut saya kurang menarik akhirnya saya meminta rekan-rekan untuk pindah dan mencari pantai yang lain. Setelah beberapa kali bertanya pada penduduk sekitar, akhirnya saya dan rekan-rekan saya direkomendasikan untuk mengunjungi pantai Klayar yang konon masih jauh dari pusat kota Pacitan yaitu dengan jarak tempuh kurang lebih 40 km atau masih sekitar 2 jam dari kota Pacitan. Namun, tak cukup jarak tempuh saja kendala untuk sampai di pantai Klayar. Saya harus melewati medan yang naik turun dengan kondisi jalan yang sempit dan rusak karna medan yang dilewati adalah medan pengunungan. Bayangkan saja, jarak yang jauh ditempuh dengan medan yang terjal berliku dan dengan kondisi jalan yang rusak dan sempit yang ada "dongkol dan emosi" selama dijalan. Tapi tenang saja, bagi yang pertama kali mau kesana, anda tidak akan menyesal melewati itu kendala itu semua karna sesampai disana dongkol dan emosi anda akan terbayar lunas dengan keindahan pantai Klayar. ( masak sih?? ) nggak percaya?? Lanjutin bacanya... :)

Pantai yang terletak di desa Sendang Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan ini memang pantas saya acungi jempol, bahkan jempol gajah kalau perlu biar benar-benar kelihatan jempolnya ( hehehe... ). Emang apa sih yang pantas diacungi jempol dari pantai Klayar?? (mungkin pertanyaan itu yang pasti ada dibenak anda ( pembaca ). Oke saya lanjut ceritanya dan nanti bisa anda cocokkan dengan foto-fotonya. Dari sekian banyak pantai yang pernah saya kunjungi ( sebelum saya trip ke karimunjawa ), pantai Klayar memang pantai yang bisa saya bilang pantai yang bersih yang pernah saya kunjungi. Selain menawarkan keksotisan ombak khas pantai selatan, pasir dipantai ini juga sangat bersih, nyaris tak ada sampah berserakan ( bisa dibuktikan difoto ). Suasana air pantai dan tepi pantai yang bersih itulah yang patut diacungi jempol. Pantai Klayar tergolong pantai pasir putih dengan ombak yang lumayan besar. Tidak cukup itu, pesona daratan-daratan tinggi dan pengunungan di sekelilingnya yang hijau dan alami menambah kesan segar di pantai ini. Dengan pesona-pesona air yang jernih, gemuruh ombak, pasir putih dan tepi pantai yang bersih, pantai Klayar bisa dibilang pantai yang cukup istimewa untuk berekreasi atau berwisata. Kalau menurut saya pribadi, sayang sekali pantai seindah ini untuk untuk tidak dikunjungi bagi teman-teman yang punya hobi rekreasi atau travelling bahkan cocok juga untuk yang punya hobi jeprat jepret alias Fotografi.



Pantai Klayar memang masih terlihat sepi pengunjung, entah kenapa. Mungkin dikarenakan belum banyaknya info atau sosialisasi pemerintah setempat dalam mempromosikan obyek wisata Pantai Klayar. Selain sepi pengunjung, di pantai ini juga masih sepi warga-warga yang berjualan. Tapi, saya berharap mudah-mudahan secepatnya Pantai Klayar menjadi obyek wisata yang dikenal bahkan wajib dikunjungi di Indonesia karna keindahan dan kebersihan pantainya.

Sedikit tips dari saya, bagi anda yang tertarik berkunjung, usahakan sampai lokasi pagi, karena saat menjelang siang dan cuaca cerah, mata anda akan dimanjakan dengan kolaborasi langit yang biru berawan putih, ombak pantai dan pegunungan disekeliling pantai. Untuk yang anda yang membawa mobil jangan lupa membawa ban cadangan dan untuk anda yang berkendara roda dua saya sarankan untuk pelan-pelan saja karna ketika anda mengalami ban kempes atau bocor, anda akan sulit mencari tukang tambal ban. Kalau tukang pijit sih banyak ( buat yang mau jalan kaki ). Hehehehe...

Sampai disini saja cerita perjalanan wisata saya, semoga bisa jadi referensi bagi anda yang ingin berlibur atau sekedar hunting foto. Pesan saya, tetap jaga kebersihan dimanapun anda berwisata. Jangan buang sampah sembarangan, jangan merusak habitat tubuhan dan tanaman disekitarnya biar alam kita tetap asri dinikmati dan tetap indah untuk dikunjungi berkali-kali. Sampai ketemu lagi dicerita perjalanan wisata saya berikutnya.

LETTO Live Perform














In Action





Kamis, 21 April 2011

Tak Seimbang



Tuan : Go, kamu tahu alasanku pergi sampai sini?
EGO  : Untuk rencana hati tuan kan?
Tuan : Benar Go...,
Tuan : Go, kamu tahu untuk apa aku tanggalkan suasanaku disana dan aku tinggalkan sahabatku disana?
EGO  : Untuk rencana tuan dan "dia"
Tuan : Go...,
EGO  : Ada apalagi tuan?
Tuan : Apa yang kamu rasakan ketika "dia" nggak bisa seimbang menjaga tuanmu seperti tuanmu menjaganya?
EGO  : KECEWA tuan!!
Tuan : Hmmm... (diam menunduk dengan sebatang rokok di jari)

Rabu, 13 April 2011

Sebuah Pesan & Hiburan Ringan Dari Sahabat


mungkin diriku masih ingin bersama kalian...
mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian...


Sebuah hiburan ringan yang dibuat oleh beberapa sahabatku yang di upload di jejaring sosial facebok. Mereka adalah sahabat-sahabat yang stay di Jogja, kota dimana kita sering berkumpul bersama, bercengkrama gak jelas sampai kentut-kentutan. Lagu "sebuah kisah klasik" dilantunkan dengan gaya khas mereka yang kocak. Video ini di tujukan untuk sahabat-sahabat mereka yang jauh, termasuk aku. Aku yang saat ini berada di Jakarta untuk mengadu nasib dan mencari rejeki, si Jono yang juga kerja di Jakarta tapi belum sempat ketemu dengan aku walaupun satu kota karna kesibukan kita masing-masing. Si Doyok yang berada di Semarang dan satu lagi untuk si Prast yang sampai saat ini masih menuntut ilmu di Vietnam. Video ini sempat membuatku terbahak sekaligus mengkacakan mataku. Yaaah aku memang cukup terharu dengan ending video ini. Terima kasih kawan atas hiburan kecilnya dan terima kasih atas pesan-pesannya. 

Selasa, 12 April 2011

Ego Yang Usil

Ego   : Tuan, ada yang kangen sama tuan.
Tuan : Siapa go??
Ego   : Suasana malam
Tuan : hmmm.... (sambil hisap rokok di jari)
Ego   : Tuan...,,
Tuan : Ada apalagi go??
Ego   : Ada yang rindu di duduki tuan.
Tuan : Siapa go??
Ego   : Trotoar yang biasa untuk tuan duduk menyendiri malam-malam sambil ngrokok dan ngopi.
Tuan : Hmmm...
Ego   : Tuan,
Tuan : Apalagi sih goooooooooo...!!!
Ego   : Ada yang menunggu kepulangan tuan.
Tuan : Tolong kamu sampaikan go, tuanmu akan pulang saat bingkisan kabar bahagia sudah terbungkus rapi dan sesuai misi hati.


by: de
15 maret 2011, 21:08

"DIA" (merindukannya lagi)

mencoba membayangkan "dia"
yang malam ini duduk di kursi bambu dan remang disekelilingnya
meski tak tau pasti dimana keberadaanya

namun hati tau "dia" dimana
"dia" yang baru saja merindukan sesuatu yang lama
sesuatu yang sering kuberi padanya
sesuatu yang muncul begitu saja
sesuatu yang sederhana dan tak berharga
sesuatu itu hanyalah "kata"
kadang tentangku... tentangnya...

juga tentang kita...

by: de
april, 11 2010
20.39pm

"febuari"

Febuari...
Dalam masamu kau berusaha menghancurkan hatiku.
Febuari...
Dalam masamu pula kau kirim setan ke dalam hatiku.
Febuari...
Taukah kamu bhwa setan itu tlah menggerogoti ketulusan dan kesetiaanku.
Febuari...
Lihatkah kamu bahwa setan itu telah membuat air mata sang penghuni hati turun dengan derasnya.
Febuari...
Dengarkah kamu dia teriak, dia marah, dia kecewa saat kau taburkan serbuk kebohongan.
Febuari...
Aku akui kamulah pemenang pertempuran hati kali ini.
Tapi febuari...
Tak ada yang kamu dapat dari kemenanganmu.
Karna ketulusannya mampu meluluhkanku dan tangisnya mampu membuatku iba.
Hingga membuatku tersadar akan kesalahan dan keluar dari hipnotis setan asmaramu.
Febuari...
Cepat berlalulah karna di waktumu ada kesalahan terbesarku dan di waktumu pula ku tlah membuatnya rapuh.
Bawa juga pergi setan dalam hati.
Biarkan hati kita seperti dulu lagi...


by: de
kamar kost, 17 "febuari" 2010
jam empat sore

Si Pria, Kue Manis dan Cahaya Yang Terabaikan


Sore menjelang magrib tadi, ada sesosok pria yang terlihat begitu tergesa-gesa. Dihampirinya sibiru (panggilan kesayangan untuk motor yang sering dipakainya). Ternyata Si Pria ingin mengambil kue ulang tahun yang telah dipesannya. Pergilah dia dengan sibiru menuju toko tempat dia pesan kuenya. Beberapa menit sampailah Si Pria ditempat yang tuju, toko kue.

Si Pria : Mbak ambil pesanan kue...
Penjaga Toko : Iya mas, minta notanya.
Si Pria : Nih mbak... (sembari mengulurkan tangan dan memberikan  nota ke penjaga toko)
Penjaga Toko: Bentar ya mas....
Si Pria : (menganggukkan kepala sambil tersenyum)
Penjaga Toko: Ini mas kuenya, coba dilihat dulu...
Si Pria : (membuka kotak dan melihat kue)  bagus mbak, iya ini pas banget.
Penjaga Toko: buat pacarnya ya maaas??
Si Pria : iya mbak (lagi-lagi Si Pria menganggukkan kepala sambil tersenyum)  makasih ya mbak!! (lsembari jalan keluar dari toko)


Mungkin saking bahagianya hari itu jadi sering banget Si Pria terlihat tersenyum. Tak lama Iapun sampai rumah dengan kue ditangannya. Cepat-cepat dia mandi dan dandan serapi mungkin. Oiya lupa, kue itu tadi akan dipersembahkan buat orang yang Ia sayang, orang yang 3 tahun terakhir ini telah menemaninya dalam sebuah hubungan yang penuh suka duka susah dan senang. Selesai berdandan Si Pria duduk-duduk santai dikursi teras rumahnya sambil merokok sembari siap-siap untuk menjemput pacar tercintanya. Sejam lebih Si Pria menunggu telpon dan sms dari sang pacar. Ternyata belum juga ada kabar yang didapatkan. "Mungkin banyak kerjaan yang harus di selesaikannya" (pikirnya sambil senyum-senyum melihat kue dan sesekali dikeluarkannya lilin dalam saku jaketnya).

Detik demi detik Si Pria ini menunggu kabar dari sang pacar. Kabar bahwa sang pacar telah kelar kerja dan siap dijemput. Dilihat lagi jam di handphonenya, dalam diam Si Pria cemas dan khawatir. Akhirnya dia mencoba menelpon sang pacar untuk memastikan dia (sang pacar) sudah selesai kerja atau belum. Tiba-tiba Si Pria tercengang mendengar kabar dari suaranya bahwa sang pacar sudah berada disebuah restoran bersama rekan-rekannya. Sang pacar menyuruhnya untuk menyusul tapi Si Pria menolak. Si Pria menolak bukan tidak ada alasan. Selain karna rencana yang sudah dibangunnya, kecewa juga menjadi alasan. Kecewa karna tidak ada pemberitahuan ajakan sebelumnya. Si Pria juga kecewa karna sang pacar tidak memberi konfirmasi tentang keberadaan dan apa yang akan dilakukannya. Bayangkan saja jika Si Pria tak punya inisiatif telpon mungkin akan sampai larut malam dia menanti kabar sang pacar dan menunggu kue juga lilinnya. Siang tadi Si Pria sudah mengirim pesan pada sang pacar, Si Pria berpesan ke dia (sang pacar) untuk miscall ke nomornya, kali aja Si Pria tidur nyenyak karena kelelahan dan mungkin saja Si Pria tidak mendengar alarm yang sudah Si Pria antisipasikan untuk bangunnya dari tidur siang. Setelah kirim pesan pada sang pacar, Si Priapun berbaring untuk tidur, dimulainya tidur dengan doa dan senyuman karna Si Pria punya rencana manis dibangun tidurnya sore nanti. Si Priapun terbangun karna alarmnya (terima kasih 6300ku,)  Ujar Si Pria sambil manatap HP-nya.

Si Pria kecewa saat tahu sang pacar lupa dengan amanatnya, sedangkan untuk acara dengan rekan-rekannya dia (sang pacar) tak lupa. Si Pria juga kecewa karna sang pacar tidak memberi kabar selesai kerja dan yang paling Si Pria sesali bahwa sang pacar seolah lupa dengan dirinya dan sang pacar tak tahu atau mungkin tak mau tahu bahwa ada Si Pria yang menunggunya, bahwa Si Pria telah menyiapkan sesuatu yang termanis untuknya (sang pacar).

"Tak masalah bagiku kalau kamu ingin merayakan hari bahagiamu bersama rekan-rekanmu tapi setidaknya kamu bisa memberi sedikit waktu untukku, untuk rencanaku, untuk kue dan lilinku juga buat kebersamaan kita demi menjaga keharmonisan hubungan kita atau paling tidak berilah kabar padaku. Selebihnya silakan jika ingin berkumpul dengan rekan-rekanmu. Bahkan jika kamu minta, aku akan mengantarmu, aku mendampingimu berkumpul dengan mereka, berkenalan dengan mereka biar mereka tau akulah kekasihmu. Apa kamu sudah senang merayakan hari bahagiamu tanpa aku disampingmu, kue dan lilin dihadapanmu??? Jika iya, akulah kekasih terbodoh yang gak bisa memberimu kesenagan sehingga km mudah senang dengan sesuatu yang baru disekitarmu. Mungkin disana kamu senang dan tertawa riang tapi kamu tak tahu disini aku bimbang, disini aku cemberut. Hanya kamu yang aku nanti untuk meniup lilin ini dan memotong kue ini. :(

Aku punya cara sendiri untuk menyambut hari bahagiamu meski hanya dengan cara yang sederhana. Tak bisakah kamu hargai itu?? Aku ini pacarmu aku bukan musuhmu, hakku selevel lebih tinggi dari mereka (rekan-rekanmu) untuk mendapatkan waktu dan dirimu. Itupun kalau kamu benar-benar menempatkanku dihatimu. Jika kamu ingat aku, tak butuh waktu semenit untuk memberi kabar padaku, untuk mengatakan apa yang akan kamu lakukan, untuk sekedar mengatakan kamu dimana. Ada aku yang menunggumu, ada aku yang mengkhawatirkanmu, ada aku yang akan menyambut hari bahagiamu. Tidak taukah kamu??? "

Begitulah kiranya ucapan Si Pria tentang kekesalan dan kekecewaanya. Terlihat sekali bahwa Si Pria sangat menyesali rencana dan harapan yang dia bangun. Kecewa itu tergambar jelas dengan bara dan asap rokok yang tiada henti dengan sesekali tundukkan kepala dan pejamkan mata.

Memang untuk hari bahagia sang pacar kali ini Si Pria tidak ada kotak berpita yang akan diberikannya, tapi Si Pria punya kue termanis dan lilin dengan cahaya yang tersimpan untuk menyambut hari bahagia sang pacar dimana akan ada cahaya kecil yang akan menerangi dimalam 15 september kali ini. Dari lilin itu Si Pria berharap sang pacar bisa pejamkan mata yang diiringi doa dan harapannya dalam hati sebelum cahaya padam. Dari kue itu Si Pria juga berharap Sang Pacar memberikan potongan kuenya pada ibunya yang selama ini setia manjaga dan membukakan pintu untuknya sepulang kerja, berharap dia memberikan potongan kue padanya (Si Pria) sebagai tanda sayang. Ternyata harapan yang diimpikan sejak siang cuma semu. Hatinya pun teriris kala mengingat secuil harapan yang diimpikannya tadi. Dengan sesal dan kecewa Si Pria membuang kue yang mulai nampak kusam. Dilemparkannya kue itu dipinggir jalan lalu pergi dengan siBiru dan lilin disaku. Saat bertemu dengan sang pacar, Si Pria hanya memberikannya lilin. Lilin yang belum sempat menyala, lilin yang masih menyimpan cahaya. Meski tak ada kue untuk mereka nikmati bersama namun setidaknya masih ada lilin dan cahaya untuk doa dan harapannya (sang pacar) meski lilin itu tak beradadiatas kuenya.
"Maaf jika aku buang kue ini, kue yang seharusnya ada di hadapanmu dihadapan kita diterangi lilin dan berisi doa serta harapanmu. Aku yang seharusnya ada disampingmu, ada diantara kue dan lilin itu serta ucapan selamat ulang tahun dariku yang melekat dikeningmu." Ucap Si Pria dengan kesal dan penuh rasa kecewa.
Sesal...
Kecewa...

Pada lilin Si Pria berkata,
Lin, taukah kamu??
Untuk menempatkanmu diatas kue aku sudah berdandan rapi
Lin, taukah kamu??
Untuk menyambut cahayamu aku sudah wangi
Seperti cahaya lilin ini aku akan berusaha untuk jadi penerang dalam hidupmu 
Seperti kue ini aku akan berusaha untuk jadi pemanis disetiap hari-harimu
Lin, taukah kamu??
Aku sudah siapkan puisi sederhana untuk kuperdegarkan ditelinganya...

Rencana kecil yang dibangun Si Pria dengan ketulusan atas rasa sayang dan perhatiannya kini luluh lantah. Rencana untuk merayakan hari bahagia sang pacar, rencana untuk menikmati kue bersama, rencana untuk melihat senyum haru sang pacar, rencana untuk melihat sang pacar meniup lilin diantara harapan dan doa, rencana untuk berceita tentang mereka. Semua bangunan rencana itu porak poranda dan hanya menyisakan puing-puing sesal dan kecewa. Sepintas dalam hati  Si Pria merasa bahwa bukan dia yang pertama dihatinya (sang pacar), merasa bahwa sang pacar tidak begitu menghargai keberadaanya (Si Pria) bahkan menghargai hubungan mereka. Entah benar adanya atau hanya perasaannya saja. Lalu Si Pria meninggalkan sebuah tulisan sederhana untuk sang pacar....

Untuk si cengeng yang ulang tahun 15 september ini,

Satu bintang bersinar di gelap gulita
Angin menari kabut tertawa
Hari indah tlah tiba
Sebait kalimat beribu doa
Terbaik dan terindah tentunya
Meski diantara sesal dan kecewa
Pada-Nya kupinta
Untukmu belahan jiwa

Selamat Ulang Tahun...
“Semoga Allah semakin sayang padamu“
Selamanya....

Seribu Hari (Bersama Bintank)

Tak terasa waktu yang kita tempuh saat ini bersamanya. Suka, duka, bahagia, pengorbanan, problematika, putus asa, kecewa sampai air mata semua ada. Ada dan terbungkus dalam kenangan seribu hari.

Kenangan yang membuat kita bertahan, kenangan-kenangan yang indah dan pahit selama perjalanan yang sayang tuk diakhiri dan tak mudah untuk dilupakan.
Perubahan yang membuat kita bertahan, berubah untuk lebih baik (sikap, ego, kebiasaan), berubah demi hubungan bukan demi satu pasangan.
Masalah yang membuat kita bertahan, masalah yang menuntun kita untuk berubah, masalah yang menunjukkan dimana letak kelemahan hubungan kita, menyadarkan kita untuk berubah (merubah apa yang ada dalam diri yang bisa memicu suatu masalah).
Teman yang membuat kita bertahan, teman yang peduli sama hubungan kita (thanks buat semua), teman yang mengingatkan kita saat salah satu diantara kita salah melangkah, salah mengambil keputusan, salah dalam bersikap juga saat salah dalam berpikir.

Seribu hari, seribu dimana...
Seribu pengorbanan tlah terlakukan
Seribu senyum tlah terukir
Seribu luka tlah menusuk
Seribu problema tlah terlewati
Seribu kecewa tlah tergores
Seribu tawa tlah tercipta
Seribu bahagia tlah menaung
Seribu air mata tlah terjatuh
Seribu kenangan tlah tersimpan


Semoga tetap ada seribu hari berikutnya dan selamanya...

Thanks God...
Thanks Friends...

on anniversary,
2 juni 201, 06.55am

Minggu, 10 April 2011

Ku Temukan Lagi (Indahnya Senja)


Sore kali aku dapatkan senja yang indah lagi di atas tempatku berdiri. Senja yang pernah menghilang karna egoisnya musim. Terlihat hamparan langit yang indah dengan balutan mendung tipis dan awan putih yang tebal. Langit kuning dan keemasan biasan sinar matahari membuat senja ini terlihat sempurna. Dalam bisikan kuberharap senja ini kan berakhir perlahan, perlahan dan perlahan hingga berganti malam yang indah. Malam dimana aku kan merasa sepi, merasa butuh cahaya untuk gelapnya suasanaku, untuk dinginnya hembusan angin di sekelilingku dan penyegar malam untuk mereka yang kesepian.

by: de
teras IN-NET, 03.02.2010
17.40wib

Sekecil Riang Untuk Si Kecil


Si Kecil : Oooom........ Om mau temana??
Paman   : Gak kemana-mana. Ijonk lagi apa??
Si Kecil : dak napa-napaiiiiiin...
Paman   : Muter-muter yuk??
Si Kecil : Temana Om??
Paman   : Ya muter-muter, naek motor.
Si Kecil : Ayoook...!! Pate jatet ya??
Paman   : Iya.... (tersenyum haru melihat si kecil)

Sepenggal dialog sang paman dan si kecil.

Kuhampiri si kecil saat senja, si kecilpun menyambut dengan sapa senyuman riang. Namun aku membalasnya dengan senyum haru. Mata berkaca hati penuh tanya kala melihat riangnya. Senja jadi saksi harapku pada-Nya, jangan pernah sirnakan riangnya, tutup pintu hatinya untuk problema orang didekatnya. Karna satu tetesan air mata si kecil adalah sebuah keharuan yang begitu besar.

by: de
sore hari, 15 desember 2009

Bijaknya Cinta

Kau rawat aku saat ragaku terluka
Dengan iba dan cinta
Kau balut lukaku dengan sentuhan tulusmu
Kau temaniku dengan ketidaktegaan dimatamu
Kamu...
Yang berikan waktu untuk keadaanku
Dengan detikan air matamu
Terima kasih untuk bijaknya cintamu

by: de
dedicated for BinTank
12.10.2009, 09.59 pagi

Terangku, Yakinku, Untukmu


Lihatlah bulan ini
Maka kau akan tahu
Seterang itulah ruang hatiku untukmu
Maka kau akan mengerti
Bahwa sebulat itulah tekadku
Dalam menyayangi dan menjagamu

by: de
6 september 2009 "menjelang sahur"

Lengkungan Bulan Dalam Kerinduan


Malam ini ku duduk terdiam diantara dingin yang berlarian dan hitamnya langit. Bintangpun muncul tak begitu banyak. Disisi kiri kutemukan sebuah cahaya, dan kulihat ternyata cahaya berasal dari bulan. Bulan memberi sedikit cahaya begitu bijak, meski hanya dalam lengkungan kecil dan tak sesempurna kala purnama. Namun, sinarnya terasa terang jatuh ke mata hingga masuk ke jiwa. Walau cuma diantara beberapa bintang dan selengkung rembulan, setidaknya telah kulewati kesepianku dan telah ku dapati sedikit kesegaran tuk ruang hati yang sepi. Ruang yang terasa sesak karna terpenuhi oleh rindu, hingga terasa berat dan letih di relung kalbu.

by: de
teras IN-NET, 28.08.09 - 21.13wib

E.N.T.A.H


Di balik kaca hitam
Diantara embun yang menghantam
Entah apa yang kurasakan
Entah apa pula yang kupikirkan

Semua terasa bimbang
Antara tenggelam dan mengapung
Tak ada sedikitpun riang
Hanya raut murung

Kuterdiam dalam sebuah asa
Ketika fajar tiba
Embun..,bawakan semangat saat kau datang
Bintang..,bawa resahku saat kau menghilang

by: de
lima juli dua ribu sembilan, jam tiga pagi lebih empat belas menit

Merindukanmu ( IBU )


Malam seakan tak larut
Matapun tak menciut
Ketika aku mengingatnya
Kala aku merindukannya

Terpejampun mata enggan
Karna tak ingin lepas dari bayangan
Rasanya tak ingin mengakhiri lamunan
Karna ku masih sangat merindukan 

Ku kan slalu persembahkan
Sebuah do'a dan harapan
Pada-Nya, kan kupinta sebuah tempat indah di alammu
Ibu...
by: de
28 juni 2009 jam 17.46

Tentang "Sikap"


Dia sebenarnya indah...

Bahkan lebih indah dari senja yang merona...

Dia juga sejuk...

Bahkan lebih sejuk dari embun pagi...

Dia begitu terang...

Bahkan lebih terang dari cahaya bulan...

Tapi kadang sikapnya amat menyakitkan...

Bahkan lebih sakit dari penyakit yang mematikan...


by: de
Juni 2009

Kepala Belakang

Bukan aku tak butuh rasa perhatianmu...
Bukan pula ku abaikan rasa pedulimu...
Namun...,
Ku tak ingin kau teteskan air mata untuk keadaanku...
Hanya itu...



by: de
minggu malam, 09 agustus 2009

Ijonk: Janan Yupa Maem Ya...


Terdengar nada telepon ...

Si Om  : Haloooo
Ijonk   : Om laji apa??
Si Om  : Lagi kerja...
Ijonk   : Om cudah maem beyom???
Si Om  : Belooom...
Ijonk   : Om janan yupa maem ya...
Ijonk   : Maem dirumah ayel (farrel,red) aja...
Si Om  : Iya... Ijonk juga...
Ijonk   : Ya udah ya om... calammuayaikum....
Si Om : Waalaikumsalam...

Tepat semenit percakapan itu
Tepat pula membuat mata berkaca
Sejenak menahan nafas dan pejamkan mata
Ada asa ingin memeluknya
Mengajaknya jalan (lagi) dibawah senja
Lama tak melihat tawamu nak
Masih ceriakah kau disana? (Semoga...)
Usia yang belum layak untuk memberi perhatian
Dia bisa memberi level sayang
Bahkan melebihi level sayang yang kuberikan
Kuberi dia susu ku diberinya madu
Terasa lebih manis dari manis yang kuberi


by: de
18 april 2010 jam 22.21

Sabtu, 09 April 2011

Just For My Mom

Terkadang mata berkaca bila mengingatmu
Begitu mahalnya bayangmu
Hingga harus ku teteskan air diantara kedipku
Takkan pernah hilang namamu
Meski tak ingat lagi akan raut wajahmu
Takkan pernah sirna pengorbananmu
Walau tak lagi bisa bersujud di kakimu
Kan ku ganti air susumu
Dengan do'aku
Untukmu
Ibu


by: de
02 juni 2009, 22.46